Selasa, 24 Februari 2009

Rumah Cinta


Seringkali aku tidak menyadari kalau rumah ini milikmu. Paling tidak kau membangunnya untukku (jika tidak ingin disebut sebagai pemiliknya). Tapi apa yang terjadi? mungkin setiap kali kau singgah di rumah ini, kau dapati diriku sedang murung, merajuk, dan mengadukan seluruh masalahku dengan orang banyak di sekelilingku. Sama sekali aku tak pernah memberimu senyuman. Padahal ini rumahmu. Sebenarnya kamu bisa saja marah karena ulahku, tapi itu sama sekali tak kau lakukan, tidak pernah, satu kalipun. Bahkan terakhir kau bilang padaku, “rumah ini bagus”. Kalimat yang membuatku tersanjung sekaligus bingung.

Kali ini aku minta maafmu, maafkan atas kelengahanku, maafkan karena aku tak peduli dengan perasaanmu. Izinkan aku menyebut rumah ini ‘Rumah Cinta’, untuk membuatmu berarti membangunkan rumah ini untukku.

Rumah cinta, muara segenap ilmu yang dititipkan Sang Maha kepadaku. Menjadi bermanfaat untukku, untukmu, dan untuk kalian semua yang sering bersilaturrahim ke rumah kami.

Sekarang, ingin kuperlihatkan kepadamu, sedikit dari sekian banyak hiasan kasih di dinding rumah kita,,,


Terlalu pagi jika kuceritakan hari ini

Tapi siapa yang bisa melawan hati

Cinta, yang entah dari mana muaranya

Tak kuasa kuredam oleh kasihmu yang pualam

Sebuah isyarat:


Teeeeettttttttttttttttttttttttt....................

Wah...ternyata disensor sodara...ga boleh diposting lanjutannya, padahal masih beberapa strip..rahasia perusahaan nich...maav yach...



1 komentar:

Zumrotul Arinta Rifqi mengatakan...

waaaahhhhhh.................gag asyik aga asyik....ada sensornya segala.takut ketauan ownernya yaaaaa.....wkakakakakakak........
peace mba alin....