Sabtu, 27 Desember 2008

Tentang Sebungkus Kue

Seorang gadis muda menunggu penerbangannya di ruang tunggu sebuah bandara yang super sibuk. Karena harus menunggu berjam-jam, dia memutuskan membeli sebuah buku untuk menghabiskan waktunya. Dia juga membeli sebungkus kue.

Dia duduk di sebuah kursi bersandaran tangan di ruang VIP bandara, untuk istirahat dan membaca dengan tenang. Di sisi sandaran tangan di mana kue terletak, seorang laki-laki duduk di kursi sebelah, membuka majalah dan memulai membaca. Ketika Si gadis mengambil kue pertama, laki-laki itu juga turut mengambil. Si gadis merasa gemas tapi tidak berkata apa-apa. Dia hanya berpikir “Lancang benar! Kalau saja aku nggak sabaran sudah kugebuk dia untuk kenekatannya!”

Untuk setiap kue yang dia ambil, laki-laki itu turut mengambil satu. Ini sangatlah membuatnya marah, namun si gadis tak ingin sampai timbul kegaduhan di ruangan itu. Ketika tinggal satu kue yang tersisa, Si gadis mulai berpikir: “Aha… bakal ngapain sekarang laki-laki nggak sopan ini?”

Di luar dugaan, laki-laki itu mengambil kue yang tersisa, membaginya menjadi dua, lalu memberikan yang separuh kepada Si gadis.

Benar-benar keterlaluan Si gadis benar-benar marah besar sekarang!! Dalam kemarahan itu ia mengakhiri bukunya, lalu berkemas dan bergegas ke tempat boarding.

Ketika sudah duduk di seat-nya di dalam pesawat, dia merogoh tasnya untuk mengambil kacamata, dan…

Dia sontak terkejut, sebungkus kuenya masih ada di dalam tas, tak tersentuh, tak terbuka!

Dia merasa sangat malu!! Dia sadar telah keliru… Dia lupa kalau kuenya masih tersimpan di dalam tas.

Laki-laki tadi telah berbagi kue dengannya, tanpa merasa marah atau sengit. Sementara dirinya sangat marah, berpikir bahwa ia telah berbagi kue dengan laki-laki itu.

Dan kini tak ada lagi kesempatan untuk menjelaskan kelalaiannya…, juga untuk sekedar meminta maaf

Di antara moril yang bisa dipetik dari cerita ini,

Pertama, ada 4 hal yang tidak dapat kembali…

Kata…setelah ia diucapkan

Percaya…setelah ia diingkari

Kesempatan…setelah ia hilang

Waktu…setelah ia berlalu

Kedua, ketulusan tak pernah menagih imbalan atau terima kasih

Ketiga, segala tanya selayaknya disampaikan kepada yang bersangkutan, sebab kesalahpahaman seringkali justru merugikan diri sendiri, bukan orang yang digunjing dalam hati.

Cerita ini adalah hadiah dari seorang sahabat saya, Lita Aprilia (dengan beberapa perubahan ringan). Kuhadiahkan kembali cerita ini buat owner-nya alya khairunnisa, yang ultah dipenghujung Desember... Moga Sukses selalu, makin sholeh dan bijaksana...

Kamis, 25 Desember 2008

Doaku Terjawab Sudah...

Sebuah kisah tentang pendoa yang berdoa

Ketika kumohon kepada Allah kekuatan,
Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat.
Ketika kumohon kepada Allah kebijaksanaan,
Allah memberiku masalah untuk dipecahkan.
Ketika kumohon kepada Allah kesejahteraan,
Allah memberiku akal untuk berpikir.
Ketika kumohon kepada Allah keberanian,
Allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi.
Ketika kumohon kepada Allah sebuah cinta,
Allah memberiku orang-orang bermasalah untuk kutolong.
Ketika kumohon kepada Allah bantuan,
Allah memberiku kesempitan.
Aku tidak pernah menerima apa yang kupinta,
Tapi aku menerima segala yang kubutuhkan
Doaku terjawab sudah...

(Dikutip dari buku 'Never Give Up, Keep Fight!' Multitama Communication)

Salam hangat buat adik-adikku di Asrama Muslimah...
Jika engkau menanam kepercayaan atas jiwa manusia,
Maka bersiaplah untuk menuai kecewa.
Jika engkau meletak benih percaya pada Sang Maha,
Maka selamaya hidupmu akan bahagia.
Dan tahukah kamu dinda, butuh waktu bertahun-tahun untuk menguntai kalimat-kalimat itu di atas jiwa yang sungguh-sungguh dalam memahaminya, bukan sekedar pemanis lisan ataupun penawar gundah... Suatu saat nanti kalian akan mengerti, seiring mengeringnya tetesan air mata kalian di ujung jilbabku...

Buat saudaraku yang stag di 25 Desember 2007,
Cukuplah Allah yang menjadi penolong bagiku...

Kamis, 27 November 2008

Laa Taghdhab

Pembahasan kali ini adalah tentang hadits Arbain ke-16, marilah kita simak terjemahan dari matan hadits tersebut.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu bahwasanya seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam: "Berilah aku wasiat". Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda "Laa Taghdhab" (Janganlah marah) Lalu ia minta wasiat lagi sampai beberapa kali. Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : "Laa Taghdhab" (Janganlah marah) Diriwayatkan oleh Imam Bukhari

Biografi Perawi Hadits

Metodologi kitab hadits dari Imam Nawawi yang berkaitan dengan perawi hadits (sahabat yang meriwayatkan hadits), yaitu nama lengkap perawi hadits hanya disebutkan pada hadits yang pertama dituliskan dalam kitab tersebut, dan pada hadits-hadits berikutnya disebut nama kuniahnya saja, atau nama yang masyhur dari sahabat tersebut.

Nama lengkap Abu Hurairah adalah Abdurrahman bin Shakhr Radhiyallahu 'Anhu

Keutamaan Hadits

Menurut Al Jardany hadits ini merupakan hadits yang sangat agung dan termasuk Jawami' Al Kalim (Perkataan Rasulullah yang singkat tapi padat) karena mengumpulkan kebaikan dunia dan akhirat, dan menyuruh untuk menjauhi sebab-sebab untuk marah dan untuk membebaskan seseorang dari sifat marah.

Marah merupakan kumpulan dari seluruh keburukan.

Penjelasan Hadits

1. Dibolehkannya untuk meminta wasiat kepada orang alim suatu hal yang baik. Karena saudara adalah cermin bagi diri kita. Bahkan banyak yang mengatakan sunnah, utamanya perkara kebaikan. Tidak diketahui secara pasti, siapa sahabat yang datang meminta nasehat tersebut. Terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama, ada yang mengatakan Abu Darda, tetapi ada yang mengatakan Jariyah bin Qudamah atau yang lain. Tetapi dari kalangan shahabat, banyak yang menshahihkan Abu Darda, karena Jariyah adalah seorang tabi'in. Wallahu a'lam

2. Pertanyaan yang diajukan tiga kali, menunjukkan tidak dilarang meminta tambahan nasehat

3. Tidak mengapa menekankan sesuatu yang harus diperbaiki oleh saudaranya

4. Marah itu kebiasaan yang setiap orang memilikinya

5. Sifat marah itu tidak tercela secara mutlak, bahkan terkadang dia terpuji atau pantas untuk dimunculkan karena Allah dan rasul-Nya juga mempunyai sifat marah.

Beberapa ayat Al Qur'an yang menjelaskan hal tersebut

Q.S. Al Fath (48) : 6

Dan supaya dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka jahannam. dan (neraka Jahannam) Itulah sejahat-jahat tempat kembali.

Q.S. Al Mumtahanah (60) : 13

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka Telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang Telah berada dalam kubur berputus asa.

Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa kemarahan Allah Subhanahu wa Ta'ala hanya untuk orang-orang tertentu.

Sifat marah Allah Subhanahu wa Ta'ala ada 2, yaitu:

1. Makar

Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (Q.S. Ali Imran : 54)

2. Istihza' (mengolok-olok)

Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: "Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya)." Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu.

Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"

Beberapa dalil yang menjelaskan kemarahan para nabi

Q.S. Al A'raaf (7) : 150

Dan tatkala Musa Telah kembali kepada kaumnya dengan marah dan sedih hati berkatalah dia: "Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku! apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu? dan Musa pun melemparkan luh-luh (Taurat) itu dan memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke arahnya, Harun berkata: "Hai anak ibuku, Sesungguhnya kaum Ini Telah menganggapku lemah dan hampir-hampir mereka membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan Aku ke dalam golongan orang-orang yang zalim"

Q.S. Al Anbiya (21) : 87

Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, Sesungguhnya Aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."

6. Hukum asal dari marah adalah TERCELA

7. Beberapa obat untuk melawan marah

a. Dengan do'a, karena Allah yang menciptakan rasa marah

b. Banyak berdzikir, karena marah itu datangnya dari syaitan

c. Mengingat ayat-ayat atau hadits-hadits tentang kebaikan orang-orang yang dapat menahan marahnya

Barang siapa yang menahan amarahnya padahal dia mampu untuk melampiaskannya akan dipanggil oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala di hadapan makhluk dihari kiamat nanti dan dipilihkan bidadari mana yang ia inginkan (Diriwayatkan oleh Abu Daud dan Tirmidzi.

Q.S. Ali Imran (3) 133 – 134

133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,

134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

d. Membaca taawudz, karena salah satu pintu syaitan mengganggu manusia adalah dengan marah

Q.S. Fushilat (41) : 36

Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, Maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.

e. Mengubah posisi, untuk mengurangi reaksi aliran darah

f. Berwudhu

g. Selalu memberikan hak pada tubuh

Faedah Hadits

1. Memberikan nasehat pada orang yang mencarinya atau memintanya dan salah satu hak muslim atas muslim lainnya adalah nasehat

2. Mengulang-ulang nasehat bermanfaat bagi yang diberi nasehat

3. Marah yang dicela adalah yang dikarenakan dunia, adapun jika marah disebabkan agama dan dalam rangka membela agamanya adalah marah yang terpuji.

Terpeluk Bayangan

Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan bertemu dengan Bapak Kepala Sekolah saya di SMU dulu. Layaknya seorang ‘murid’, saya pun mencoba menggali petuah-petuah bijak dari beliau. Belajar berkaca diri terhadap nasib pendidikan, dunia yang telah membesarkan saya sekaligus mengisi lebih dari 90% hidup saya, karena sejatinya hidup itu sendiri adalah proses belajar.

Memprihatinkan. Itu kesan pertama yang saya tangkap dari beliau, ketika mengurai suasana pendidikan di wilayah yang beliau ampu dan sekitarnya. Jauh dari sehat, kurang kompetitif, dan ‘terkenal’ arogan.

Terlepas dari perbincangan itu, saya mencoba merenungkan penilaian beliau tersebut. Mengingat-ingat kembali pola-pola pembelajaran yang juga saya rasakan, hampir 15 tahun, lebih dari separuh umur saya.

Mencerdaskan manusia memang harus dengan cara-cara manusia. Sarat keinginan menuju sempurna, tapi tetap dengan cacat di mana-mana. Itulah manusia, kesempurnaannya adalah ketidaksempurnaan itu sendiri. Saya kira kita sepakat, kelemahan bukanlah alasan, tapi peluang. Peluang untuk maju, menjadi lebih baik, menyelamatkan generasi selanjutnya. Sepertinya belum terlambat. Kalaupun terlambat, itu lebih baik, daripada tidak sama sekali.

Pembahasan ini bersifat umum, jika saya menyebut siswa, bukan berarti saya bercerita tentang SMA. Jika saya menyebut guru bukan berarti itu sekolah (bisa berarti kampus atau lembaga pendidikan lainnya). Cerita-cerita ini adalah bagian dari bayangan masa lalu saya, saat menjadi siswa dari guru saya, lalu kemudian menjadi guru bagi siswa saya.

Cerita pertama, kelemahan guru dalam menilai siswa.

Banyak guru yang melihat siswa dari latar belakang orang tua atau status sosial. Sebenarnya itu tidak masalah, apalagi untuk mengenal satu per satu peserta didik. Masalahnya adalah jika hal tersebut dijadikan landasan untuk memberikan penilaian terhadap kecerdasan siswa, baik dari sisi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Contoh kasus, seorang siswa yang selalu mendapat nilai sembilan (maksimal) pada mata pelajaran tertentu, karena orang tuanya pakar di bidang tersebut. Atau contoh lain, seorang siswa yang ditunjuk secara acak untuk menjadi bendahara organisasi sekolah karena dia anak orang kaya. Contoh lain lagi, siswa yang sudah dikenal kurang pandai, hasil ujiannya tidak diperiksa lagi. Padahal belum tentu, kekurangannya di satu bidang adalah kekurangannya di bidang lain, ini jelas merugikan dan tidak mendidik. Bagaimana jika saya menjadi guru dan meniru cara guru saya dulu menilai siswa-siswanya? Bagaimana jika 25% dari 150 siswa yang saya ajar berpikir seperti saya? Sederhana memang, tapi efek kumulatifnya bisa berdampak buruk bagi kelanjutan pendidikan secara komprehensif.

Mari kita introspeksi diri, adakah kita termasuk guru seperti itu? Kenyataannya sindrom ini banyak menimpa guru-guru Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah Pertama. Di saat seorang siswa belajar membangun kepercayaan diri atas kecerdasan intelektualnya, saat yang sama banyak pula guru yang berpikir, ‘ah santai saja, kan masih SD’.

Harusnya guru belajar menilai siswa dari siswa itu sendiri, hasil belajarnya secara berkala, semester ini kurang, semester depan jadi lebih baik, atau sebaliknya. Tidak melulu yang sudah bermerek pintar selalu tetap pintar, dan yang kurang tetap terpinggirkan. Kita semua tahu, setiap yang terlahir pasti dengan keajaibannya masing-masing. Perubahan bisa terjadi kapan saja, oleh siapa saja, dalam hal apa saja.

Cerita kedua, kelemahan siswa dalam ajang kompetisi.

Dulu saya berpikir, hanya guru saya yang tidak berani mengirim kami untuk ikut serta dalam event-event kompetisi (cerdas cermat, kompetisi sains, dll) yang diadakan antar sekolah antar provinsi. Ternyata pikiran saya salah. Pada kenyataannya guru-guru di kota yang lebih besar juga demikian. Banyak siswa-siswa yang akhirnya mengikuti event-event kompetisi dengan diantar (disponsori dan didukung) oleh orang tua mereka, bukan sang guru. Rupanya guru-guru kurang memperhatikan kebutuhan ini. Pikiran nakal saya mengatakan, sebenarnya guru saya takut kami kalah, atau takut ketahuan kelemahan pembelajaran yang diberikannya?. Entahlah, saya juga tidak tahu.

Contoh kasus misalnya, siswa-siswa di kabupaten tidak dikirim ke sebuah event karena akan bersaing dengan siswa-siswa dari banyak kabupaten. “Kita tidak akan menang” begitu kira-kira asumsinya, meskipun tidak pernah diperdengarkan kepada kami, para siswa. Pertanyaan saya, lalu kapan kita menang kalau tidak pernah kalah? Bagaimana kita akan menang atau kalah kalau tidak pernah dicoba? Bukankah kalah menang itu soal biasa? Dan bukankah kalah bertanding itu lebih baik, daripada menjadi penonton untuk sesuatu yang selayaknya kita bertarung di dalamnya? Pertanyaan-pertanyaan itu yang harusnya diselami oleh semua guru dan yang akan menjadi guru (karena kita semua adalah guru, minimal untuk diri kita sendiri), kewajiban untuk mendidik, bukan sekedar mengajar.

Suatu ketika seorang rekan yang dinyatakan lulus (bebas tes) di sebuah perguruan tinggi ternama di Pulau Jawa urung untuk berangkat. Kepada saya, beliau menyampaikan keluhannya, yang kurang lebih seperti ini “Saya tidak merasa mampu bersaing di sana, saya khawatir orang tua saya kecewa, karena pengorbanan yang mereka berikan tidak sebanding dengan prestasi yang bisa saya capai.”

Cuplikan di atas hanya satu dari sekian banyak kasus ‘minder’ yang tidak pada tempatnya. Kalau saja kita terbiasa bertemu dan berkompetisi dengan siswa-siswa yang lain, jiwa kita tidak akan dikuasai rasa takut seperti itu. Banyak teman-teman kita yang ternyata setelah terbiasa dengan dunia kompetisi, terlahir sebagai kompetitor sejati. Bercita-cita untuk menang, tetapi tidak pernah takut dengan kekalahan.

Cerita ketiga, tentang generasi Oemar Bakri saat ini.

Seperti apa generasi guru sekarang? Pernahkan teman-teman melihat bagaimana mahasiswa (calon guru) berdemonstrasi? Awalnya memang mereka memiliki niat yang suci. Tapi rasanya untuk saat ini niat itu tak seperti dulu lagi. Bahkan saat ini, kebanyakan persoalan bersama berujung pada demonstrasi yang tidak bersahabat. Tanpa panjang lebar teman-teman juga tahu, demonstrasi yang dimotori mahasiswa cenderung identik dengan kekerasan. Ditirukan oleh siswa-siswa sekolah menengah, sampai sekolah dasar. Anda sudah pernah menyaksikan murid-murid SD berdemonstrasi bukan?. Itu aspek arogansinya. Belum lagi ‘maaf’ jika kita menyoal kualitas intelektualnya. Coba teman-teman amati, siapa yang jadi guru di sekolah-sekolah kita sekarang? Berapa persen saja yang sesungguhnya layak menjadi guru. Selebihnya, mereka hanya ada karena titisan kolusi dan nepotisme, tidak lebih dari itu.

Belajar dari pengalaman masa lalu, sangat diharapkan kepada generasi Oemar Bakri agar bersikap lebih bijaksana, membangun objektivitas terhadap siswa, layaknya kita yang lebih senang dinilai dari hasil kerja kita daripada disebut atas nama orang tua. Belajar untuk optimis dengan peserta didik, mengikutsertakan mereka dalam berbagai ajang kompetisi, melatih mereka bersaing secara positif, sekaligus meng up-grade intelektualitas kita sendiri. Sebab ilmu senantiasa berkembang, menggilas siapa saya yang duduk diam tanpa perubahan.

Ambillah apa saja yang baik dari guru-guru kita, ilmu mereka yang membuat kita bisa berpikir lebih baik dari kebodohan berpikir kita dahulu. Kalaupun kita sempat kehilangan peluang karena ketakutan mereka terhadap kegagalan kita, minimal kita tidak mengulangnya kembali. Tidak menjadikan kehidupan kita terpeluk dalam bayang-bayang masa lalu. Masa lalu pendidikan kita yang sejatinya kita sesali kekurangannya, kita nikmati kelebihannya, dan kita rindukan keindahannya. Satu hal yang pasti, selalu ada jalan untuk kita perbaiki dan terus diperbaiki.

Jogjakarta, 8 November 2008

Kamis, 20 November 2008

Ekologi olympiad

Materi-materi dasar yang biasanya mengisi lembar-lembar soal olimpiade sains biologi di bidang ekologi ya yang ini, simak baik-baik ya… sukses

Individu : unit organisme

Populasi

Struktur Populasi : dispersi, usia, ukuran dan jenis kelamin

Dinamika populasi : rasio kelahiran dan kematian, pertumbuhan eksponensial dan logistik, carring capacity

Regulasi populasi : dinamika metapopulasi

Komponen Biotik

Keanekaragaman spesies dan diversitas

Niche (relung ekologi), prinsip kompetisi

Interaksi intraspesifik : kompetisi, predasi, simbiosis

Dinamika komunitas : suksesi

Bioma darat

Bioma perairan

Ekosistem

Struktur tropik : rantai makanan

Tingkatan tropik : produsen, konsumen, dekomposer

Aliran energi

Produktivitas

Siklus biogeokimia

Biosfer dan Manusia

Pertumbuhan populasi manusia

Polusi : biodiversitas, konservasi in situ dan ex

Soal-Soal Latihan

1. Dalam suatu ekosistem, spesies manakah yang memiliki jumlah biomassa terbesar?

  1. produsen
  2. konsumen primer
  3. konsumen sekunder
  4. konsumen tersier
  5. tergantung iklim yang ada pada ekosistem tersebut

2. Di suatu padang rumput, rumput dimakan jangkrik, jangkrik dimakan katak, dan katak dimakan ular. Manakah organisme yang merupakan konsumen sekunder?

  1. rumput
  2. jangkrik
  3. ular
  4. katak
  5. ular dan katak

3. Dalam suatu siklus karbon, manakah di antara jawaban di bawah ini yang manusia paling banyak berperan di dalamnya?

  1. pembakaran bahan bakar fosil
  2. respirasi
  3. fotosintesis
  4. pelapukan
  5. aktivitas vulkanik

4. Berikut merupakan mekanisme fiksasi nitrogen dalam ekosistem. Manakah yang tidak tepat?

A. dilakukan oleh Cyanobacteria

B. proses industri melalui temperatur dan tekanan yang tinggi

C. mikroorganisme dalam nodul-nodul akar tanaman Leguminaceae

D. ketika terjadi petir/kilat di langit

E. melalui denitrifikasi

5. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang menunjukkan "faktor yang tidak tergantung pada kepadatan populasi" (density independent factor) yang mengendalikan kepadatan suatu populasi:

I. insektisida yang digunakan untuk mengendalikan serangga hama

II. tupai yang bertahan hidup pada periode musim dingin

III. berkurangnya populasi burung karena kurangnya sumber makanan pada musim dingin

IV. meningkatnya hama wereng pada pertengahan musim tanam padi

V. siput dalam jumlah besar yang makan pada beberapa tanaman kubis

Pilihlah salah satu jawaban yang benar di bawah ini:

  1. I dan II
  2. I, II, dan III
  3. III dan IV
  4. III
  5. III, IV dan V

6. Mencangkul dan membajak tanah adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh petani sebelum memulai masa tanam. Apakah tujuan utama dari kegiatan tersebut?

  1. meningkatkan aerasi tanah
  2. mengusir predator
  3. mengurangi kompetisi intra-spesifik
  4. meningkatkan drainase tanah
  5. mengurangi kompetisi interspesifik

7. Tupai merah adalah hewan asli yang ada di kepulauan Inggris. Pada tahun 1876, tupai abu-abu Amerika dimasukkan ke Inggris yang menyebabkan punahnya tupai merah Inggris. Tupai merah Inggris saat ini hanya ditemukan di pulau-pulau yang tidak terdapat tupai abu-abu Amerika di dalamnya. Manakah di antara pernyataan di bawah ini yang paling benar?

  1. tupai merah dan abu-abu berbagi habitat dan relung yang sama
  2. tupai merah dan abu-abu berbagi habitat yang sama
  3. tupai merah dan abu-abu berbagi relung yang sama
  4. tupai abu-abu menyerang tupai merah
  5. tupai merah bermigrasi ke daerah yang tidak terdapat tupai abu-abu

8. Di laut, populasi organisme yang paling padat akan dijumpai di dekat permukaan. Hal ini terjadi karena

  1. daerah permukaan tidak terlalu tercemar
  2. daerah bawah laut banyak mengandung limbah buangan
  3. air laut mengandung lebih banyak mineral daripada air tawar
  4. intensitas cahaya berkurang dengan bertambahnya kedalaman
  5. konsumen primer terbesar dijumpai dekat permukaan

9. Bioma manakah yang memiliki karakteristik permafrost?

A. padang rumput Alpin

B. hutan deciduous temperate

C. padang rumput temperate

D. hutan boreal temperate

E. tundra

10. Tingkatan trofik yang kehilangan panas pada proses pernapasan adalah detrivora, karena

A. memperoleh energi dari produsen dan konsumen

B. menggunakan sebagian materi hasil dekomposisi

C. bentuknya kecil

D. memiliki tingkat metabolisme yang tinggi

E. tidak selektif dalam memilih makanan

11. Pernyataan manakah yang memberikan penjelasan terbaik mengenai kenapa komunitas baru dapat menggantikan komunitas yang sudah ada?

A. spesies pada komunitas yang sudah ada mati karena usia tua

B. spesies pada komunitas yang sudah ada mati akibat timbulnya penyakit

C. dengan waktu yang cukup, spesies baru yang dapat berkompetisi untuk dapat memperoleh sumber daya yang sama dengan spesies yang telah ada

D. terjadi kepunahan spesies yang sudah ada

E. karakteristik biotik dan abiotik dari habitat berubah akibat pengaruh dari komunitas yang telah ada

12. Manakah dari tingkatan dalam piramida ekologi yang paling rentan terhadap magnifikasi biologi?

A. konsumen tersier

B. konsumen sekunder

C. konsumen primer

D. detritus

E. kemungkinan semuanya akan sama-sama dipengaruhi

13. Tanaman padi merupakan anaerob (tidak memerlukan oksigen) dan melepaskan gas. Tahapan yang mana pada siklus nitrogen hal tersebut terjadi?

A. denitrifikasi

B. imobilisasi

C. mineralisasi

D. fiksasi nitrogen

E. volatilisasi

14. Dari pernyataan di bawah ini, mana yang kemungkinan besar berlaku untuk pohon beringin yang berumur 50 tahun?

A. spesies ini terpencar secara mudah

B. spesies ini teradaptasi pada habitat yang stabil

C. spesies ini mengalokasikan sebagian besar energinya untuk tumbuh

D. spesies ini tergolong semelparous

E. spesies ini memiliki kisaran toleransi yang lebar

15. Jenis bioma pada suatu daerah dengan curah hujan rata-rata antara 200 - 400 mm per tahun, dan suhu rata-rata antara 25 - 35oC adalah:

A. hutan hujan tropis

B. padang rumput

C. gurun pasir tropis

D. tundra

E. gurun pasir sejuk

16. Pada tahun 1883, letusan gunung Krakatau memusnahkan semua bentuk kehidupan pada kepulauan kecil di sekitarnya. Berkaitan dengan adanya vegetasi hutan yang dapat dijumpai sekarang, pernyataan mana di bawah ini yang tidak benar?

A. telah terjadi proses suksesi primer

B. vegetasi telah melalui berbagai tahapan seral

C. vegetasi sekarang merupakan tahapan klimaks

D. tahapan pioner didominasi oleh tumbuhan berstrategi

E. kemampuan memencar (dispersal) bukan merupakan faktor penting dalam suksesi

17. Di laut, populasi organisme yang paling padat akan dijumpai di dekat permukaan. Hal ini terjadi karena

A. daerah permukaan tidak terlalu tercemar

B. daerah bawah laut banyak mengandung limbah buangan

C. air laut lebih banyak mengandung mineral daripada air tawar

D. intensitas cahaya berkurang dengan bertambahnya kedalaman

E. konsumen primer terbesar dijumpai dekat permukaan

18. Laju penyimpanan energi oleh tumbuhan sebagai hasil fotosintesis disebut

A. biomassa

B. produktivitas primer

C. produktivitas sekunder

D. produktivitas kotor

E. panen tegakan

19. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang paling tepat dalam mendeskripsikan peran detritivor dalam siklus karbon?

A. merupakan mikroorganisme yang memisahkan senyawa organik dari materi yang telah mati

B. merupakan jamur yang menggunakan pencernaan ekstraseluler untuk memisahkan senyawa organik dari materi yang telah mati

C. merupakan organisme yang memakan kotoran makhluk hidup

D. merupakan hewan yang memperluas permukaan materi-materi yang sudah mati untuk dekomposer

E. merupakan hewan yang memisahkan senyawa organik dari materi yang telah mati

20. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang menunjukkan alasan yang paling tepat dalam penggunaan tanaman legum dalam perkebunan dengan sistem rotasi?

A. tanaman legum menjadi penyedia sumber alami dari nitrat

B. akan membuat struktur tanah menjadi lebih gembur untuk tanaman berikutnya

C. tanaman legum merupakan tanaman yang kaya akan protein

D. tanaman legum menjadi penyedia sumber alami dan amonium

E. tanaman legum merupakan pakan yang baik untuk ternak

Luka Tak Berobat

Andai saja ada yang tau betapa sakitnya aku melewati semua ini…

mungkin tak ada lagi yang tega melukaiku

sedetik pun

Telah lama semua itu berlalu, tapi bekasnya tetap meninggalkan luka

Luka yang meradang dan kian meradang

Perih rasanya jiwa ini menanggung luka ini sendiri…

Luka yang ditoreh tegas oleh orang-orang yang seharusnya melindungi

Perih… karena luka itu ada di atas luka yang lain,

luka yang sama-sama tak terobati

Indah… aku melihat senyum kalian begitu indah

Tulus… melebihi ketulusan seorang kekasih sejati

Tapi sayang, ternyata semua itu hanya bayangan

Semu, seperti sinar pualam rembulan. Segera hilang, jika bersua fajar

Aku tidak pernah tahu, kalau aku pun pernah tersenyum manis di atas luka orang lain

Luka yang akhirnya melukaiku tanpa pernah aku sempat berkata sesuatu…

Jogjakarta, 3 November 2008

Opini dalam Opini

Pada pelajaran kali ini, kita akan melanjutkan materi tentang jenis-jenis tulisan. Jenis tulisan yang akan dibahas selanjutnya tentu bukan lagi tulisan untuk berita reportase. Tetapi jenis-jenis tulisan lain yang mengisi sebuah mading, buletin, atau Koran dan majalah. Untuk session pertama, kita akan mengupas tentang opini.

Pada pembahasan yang lalu, saya telah menyampaikan bahwa berita (apapun jenisnya) tidak mengandung pendapat pribadi, merupakan fakta yang harus dituliskan secara jelas, boleh dengan detail ataupun dalam bentuk headline. Maka pembahasan kali ini akan mengupas tentang rubrik-rubrik yang bisa menampung pendapat pribadi. Menuangkan ide-ide cemerlang, kritik, saran, protes, atau apapun yang bersifat personal atau lembaga.

Dalam sebuah surat kabar dikenal ada jenis tulisan berita, feature, tajuk, pojok, kolom, surat pembaca, iklan. Biasanya ada pula fiksi, karikatur, atau foto-foto. Berita dan feature adalah fakta, pojok dan tajuk adalah opini dari pengasuh koran, kolom dan surat pembaca adalah opini dari luar, iklan adalah sumber pemasukan untuk penerbitan, sedang fiksi adalah karangan yang fiktif, bisa sebagai cerita bersambung, cerpen, dan sebagainya.

Jadi opini adalah pendapat seseorang, baik atas nama pribadi maupun kelompok atau lembaga. Kolom dan surat pembaca termasuk dalam opini. Intinya, opini bukanlah berita. Berita yang dicampur dengan opini menjadi rancu, dan mengaburkan nilai berita itu sendiri. Berita pun menjadi tidak obyektif lagi.

Opini bisa merupakan pandangan seseorang tentang berita aktual, dan bukan berita itu sendiri. Opini biasanya menyoroti sebuah berita aktual dengan memberi pendapat-pendapat, baik saran, solusi, kritik dan sebagainya. Untuk membuat tulisan bentuk ‘opini’ mulailah dengan mencari topik, biasanya penulis membuat tulisan dari topik yang sedang hangat diperbincangkan. Misalnya tentang ‘Global Warming’. Seorang penulis bisa saja mengambil sudut pandang mana saja untuk menjadikan topic tersebut sebagai opini. Bisa mendeskripsikan tentang sebab-sebab atau dampak yang ditimbulkan. Bisa juga kritik kepada masyarakat global, atau saran konservasi, atau yang lain-lain lagi.

Tentu untuk menuliskan hal-hal tersebut, penulis butuh referensi, maka berita-berita di koran atau majalah dapat dijadikan referensi. Sumber lain yang dapat digunakan adalah jurnal-jurnal hasil penelitian para ahli, atau referensi-referensi pendukung lainnya.

Nah, disinilah kekayaan bacaan dibutuhkan. Jika saat menulis berita, kita hanya dituntut untuk pandai bertutur kata, agar berita yang kita tulis informatif, maka saat menulis opini kita dituntut untuk memiliki dasar-dasar berpikir yang jelas, untuk setiap tulisan yang kita tulis. Ingat, tulisan anda akan dibaca banyak orang, dan boleh jadi mempegaruhi pola berpikir mereka terhadap objek yang anda tuliskan. Maka membekali diri dengan referensi jauh lebih baik daripada menuliskan omong kosong yang menyesatkan.

Ok, ini dulu ya… selamat berlatih dan berlatih… sukses untuk anda,, Geits!!

Jogjakarta, 16 November 2008

Bulu Babi

Pada tahun 1999, saya bersama dua orang rekan menulis sebuah artikel ilmiah tentang Bulu babi. Ini memang hanya persoalan nama, tetapi cukup banyak audiens yang memandang sebelah mata pada artikel yang kami tulis. Padahal sebenarnya Bulu babi yang kami maksud adalah jenis landak laut yang berduri lebih tajam dan kaku.

Pada masyarakat di daerah pantai karang, Bulu babi biasanya dijadikan sebagai bahan makanan, yahh menurut orang-orang yang pernah menikmatinya, konon kelezatannya dapat menyamai ikan bakar. Nah artikel ilmiah kami menuliskan tentang asupan protein yang dikandung spesies ini.

Dua tahun berselang setelah publikasi, kami mendapati bahwa nama ilmiah Bulu babi bukanlah seperti yang kami publikasikan. Waktu itu kami menulis Arbacia punctulata sebagai nama ilmiah Bulu babi. Padahal nama itu adalah nama ilmiah dari landak laut. Maka kepada teman-teman, kami menyampaikan bahwa sebenarnya nama ilmiah Bulu babi adalah Centelocentrotus sp.

Berikut adalah hierarki taksa Landak Laut (Arbacia punctulata):

Regnum : Animalia

Phylum : Echinodermata

Classis : Echinoidea

Genus : Arbacia

Spesies : Arbacia punctulata

(Sumber: Engemann)

Maaf yaa ini aja, karena kami tidak punya gambar Bulu babi, sehingga tidak ada pembandingnya.

Buat teman-teman yang berdomisili di daerah pantai karang, kedua spesies ini banyak dijumpai di sana. Silahkan dibandingkan, morfologi dan cita rasanya.


Kamis, 30 Oktober 2008

Davallia trichomanoides












Spesies ini merupakan jenis Pteridophyta (Paku-pakuan). Diambil dari lahan perkebunan teh di puncak pegunungan Malino milik PT. Nittoh Malino Teh pada 21 Desember 2002 (Kolektor: Liana, A., 2002).

Berikut hierarki taksa spesies tersebut:

Regnum : Plantae

Divisio : Pteridophyta

Classis : Filicinae

Ordo : Filices

Familia : Polypodiaceae

Genus : Davallia

Spesies : Davallia trichomanoides

(Tjitrosoepomo, G., 1998)

Jumat, 17 Oktober 2008

Etologi 4 Olympiad

1. Contoh sederhana dari proses belajar yang mengakibatkan hilangnya sensitivitas adalah
  1. reasoning
  2. imprinting
  3. classical conditioning
  4. habituation
  5. instinct

2. Seseorang memberi makan ikan di aquarium pada jam yang sama setiap harinya. Suatu saat ia mendekati aquarium pada jam yang sama tanpa memberi makan. Ikan tersebut tetap berenang ke permukaan seolah-olah akan mendapat makanan. Peristiwa ini dikenal sebagai

  1. operant conditioning
  2. classical conditioning
  3. habituation
  4. instinct
  5. imprinting

3. Seekor marmut berpura-pura mati untuk menghindari kejaran predator. Peristiwa ini disebut

A. altruisme

B. manipulasi

C. predasi

D. simbiosis

E. komunikasi

4. Seekor kupu-kupu mempunyai bentangan sayap menyerupai mata binatang buas yang dapat menakuti hewan lain. Hal ini dikenal sebagai

A. mullerian mimicry

B. batesian mimicry

C. pewarnaan kriptik

D. manipulasi

E. pewarnaan aposemantik

5. Dua ekor kera jantan berkelahi melawan seekor kera jantan lainnya. Hal ini dikenal sebagai

A. teritori

B. kerjasama

C. agonistic

D. altruisme

E. kompetisi

6. Apabila suatu hewan belajar agar memiliki asosiasi yang kuat dengan organisme lain selama periode singkat dalam tahap perkembangannya disebut

A. conditioning

B. imprinting

C. reinforcement

D. habituation

E. trial and error learning

7. Lebah dapat melihat warna yang tidak dapat kita lihat dan mereka dapat mencium senyawa kimia dalam jumlah yang sangat kecil yang kita tidak dapat menciumnya. Tidak seperti serangga lainnya, lebah tidak dapat mendengar dengan baik. Seorang ahli perilaku hewan (etolologist) mungkin memberikan alasan ilmiah sebagai berikut :

A. ukuran lebah terlalu kecil untuk memiliki telinga yang berfungsi baik

B. pendengaran yang baik tidak akan dapat memberikan kontribusi yang banyak pada proses reproduksinya

C. hal di atas merupakan suatu contoh dari “altruisme” yang baik

D. jika lebah dapat mendengar, maka suara-suara di dalam sarangnya akan membuat mereka menjadi gila

E. jika lebah dapat mendengar, otaknya yang kecil akan sarat dengan informasi dan akan membingungkan

8. Berbagai jenis hewan dapat melakukan migrasi, banyak jenis burung dapat melakukannya yang kemungkinan besar diinisiasi oleh pengaruh

A. perubahan intensitas cahaya pada otot-otot sayap

B. perubahan arah cahaya matahari sehingga periode waktu gelap berubah dan berpengaruh pada kelenjar-kelenjar endokrin

C. perubahan arah dan kecepatan angin

D. ketersediaan makanan di daerah yang dituju

E. banyak jenis burung betina memerlukan tempat khusus untuk bertelur

9. Komunikasi pada hewan merupakan suatu perilaku yang terdiri dari “displays” dan “signal”. Displays dan signal bergantung pada anatomi dan fisiologi hewan tersebut. Bombyx mori betina yang berada sekitar 4 km dari lawan jenisnya dapat terdeteksi oleh jantannya. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan B. mori betina dan jantan dapat berkomunikasi dengan bantuan

A. alomon

B. feromon

C. kairomon

D. alo-kairomon

E. alelokemi

10. Organisme hidup melakukan “Circardian rythms”. Hewan, protista, tanaman dan fungi memiliki suatu mekanisme molekuler yang dapat menggerakkan suatu rutinitas sel-selnya. Circadian rythms yang dijumpai pada mammalian dikontrol oleh

A. hormon yang kemudian menghasilkan suatu perilaku

B. hormon yang memberikan informasi pada sistem saraf pusat

C. sel-sel yang disebut “suprachiasmatic nuclei” pada sistem saraf pusat

D. sel-sel yang disebut cerebellum pada sistem saraf pusat

E. kelenjar pineal yang disebut “aplysia” pada jantung

11. Migrasi burung kemungkinan diawali oleh pengaruh

A. perubahan intensitas cahaya terhadap otot sayap

B. perubahan lamanya saat gelap terhadap kelenjar endokrin

C. arah angin yang kencang

D. peningkatan suhu dari matahari saat musim semi

E. keterbatasan makanan

12. Teritori merupakan daerah yang meningkatkan peluang atas makanan, perkawinan, atau lokasi bersarang. Areal ini dijaga oleh pemiliknya dari hewan lain, terutama yang sejenis. Teritori berperan dalam

A. menyediakan kesamaan distribusi makanan

B. meningkatkan waktu bertarung tiap individu

C. mengatur ukuran populasi

D. meningkatkan kontak fisik antar anggota spesies

E. menurunkan kesuksesan reproduktif

13. Masing-masing pernyataan berikut ini memberikan bukti tentang tujuan dari alarm call primata, kecuali

A. individu-individu lebih mungkin melakukan panggilan saat anaknya ada

B. jantan lebih mungkin melakukan panggilan saat betina ada, tetapi jarang memanggil saat jantan lain ada di tempat itu

C. panggilan dilakukan bahkan saat individu sendirian

D. panggilan dilakukan saat tidak ada predator untuk menipu kompetitor

E. semuanya merupakan bukti

14. Manakah dari pernyataan berikut yang merupakan contoh dari mimikri Mullerian?

A. warna katak pohon pada tebing menyebabkan katak tersebut dapat membaur dengan batuan granit tempat tinggalnya

B. ketika terganggu, larva dari hawkmoth menggembungkan kepala dan toraksnya menyerupai kepala dari ular berbisa

C. bebebrapa spesies tanaman anggrek, bunganya menyerupai ngengat betina dan menarik ngengat jantan untuk kawin. Hal ini membantu dalam penyerbukan

D. warna mencolok dari ikan gurita dengan corak cincin biru, yang mendiami pantai Australia, merupakan peringatan bagi predator bahwa ikan ini sangat beracun

E. dua spesies katak beracun yang tidak berkaitan saling berbagi habitat di mana warna dari keduanya saling meniru

15. Masing-masing kondisi berikut diperlukan bagi terjadinya altruisme timbal balik, kecuali

A. nilai dari pertolongan yang diterima saat diperlukan harus kurang dari biaya untuk pertolongan yang kelak diberikan

B. harus memiliki interaksi berkali-kali dengan individu-individu yang sama

C. harus dapat mengenali penipu dan menyembunyikan bantuan darinya

D. harus memiliki memori jangka panjang untuk mengingat pertemuan lampau

E. semuanya diperlukan

16. Pernyataan berikut yang tepat tentang teori keuntungan langsung dari pemilihan pasangan kawin adalah

A. jantan berwarna cerah mudah terparasiti

B. betina memilih jantan yang memberikan sarang terbaik

C. betina memilih individu-individu yang paling bugar atau yang paling kuat

D. B dan C benar

E. Semua pernyataan di atas salah

17. Perilaku manakah yang sangat bergantung pada komunikasi dengan intensitas tinggi?

A. perilaku sosial

B. agonistik

C. ritme Circardian

D. perilaku sosial & agonistik

E. perilaku sosial & ritme Circardian

18. Burung bernyanyi, tupai bercakap-cakap, harimau meninggalkan fesesnya di suatu tempat tertentu, dan serigala mengeluarkan urin. Keseluruhan hal tersebut merupakan

A. tanda bahaya bagi anggota populasinya

B. menandai daerah teritorinya

C. menarik lawan jenisnya untuk kawin

D. menyatakan dominansi di dalam habitatnya

E. mempertahankan diri dari predatornya

19. Setelah hutan pinus ditebang, pemelihara lebah madu secara teratur menaruh sarang lebah pada daerah yang telah ditebang. Alasan yang paling tepat untuk menjelaskan hal ini adalah

A. komunitas klimaks termasuk kompetitor utama dari lebah

B. spesies poiner dan lebah memiliki hubungan mutualistik

C. lebah lebih baik dijauhkan dari manusia

D. lebah dibutuhkan untuk memproduksi madu

E. hutan yang telah terbuka lebih mudah didatangi daripada masih berupa hutan yang lebih rapat