Minggu, 15 Februari 2009

Nasib Manusia Telah Ditetapkan

Yah...nasib manusia memang telah ditentukan oleh Allah, bahkan lima ribu tahun sebelum ia diciptakan. Tak ada yang bisa disangkal, tak ada yang bisa didahulukan ataupun diakhirkan. Setiap takdir akan tetap berjalan sesuai aturan main yang ditetapkan oleh Allah ’Azza wa Jalla. Nasib manusia telah ditetapkan, tetapi siapakah di antara kita yang telah mengetahui apa yang akan terjadi esok? Itulah perlunya ikhtiar, karena tidak ada yang kita ketahui sebelumnya, apa yang akan terjadi.

Untuk meyakinkan kita, mari kita simak bunyi Hadits Arbain ke-4:

Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu telah berkata: Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan dia selalu benar dan dibenarkan: "Sesungguhnya setiap orang di antaramu dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya 40 hari berbentuk nutfah, kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga, kemudian menjadi gumpalan seperti potongan daging selama itu juga, kemudian diutuslah kepadanya malaikat, lalu meniupkan ruh kepadanya dan diperintahkan atasnya (menulis) 4 perkara: (1) ketentuan rezkinya, (2) ketentuan ajalnya, (3) amalnya, (4) ia celaka atau bahagia.

Maka demi Allah yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain-Nya, sesungguhnya seseorang di antara kamu melakukan perbuatan ahli surga sehingga tidak ada di antara dia dan surga itu kecuali sehasta, maka mendahuluilah atas takdir Tuhan, lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka maka ia masuk neraka. Dan sesungguhnya seseorang di antara kamu melakukan perbuatan ahli neraka sampai tidak ada di antara dia dan neraka itu kecuali sehasta, maka mendahuluilah atasnya takdir Tuhan, lalu ia melakukan perbuatan ahli surga maka ia pun masuk surga" diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Jogjakarta, 15 Februari 2009

4 komentar:

Zumrotul Arinta Rifqi mengatakan...

Aku ga mo komen apa2 koq mb?
cm mo mampir ja....he..he...

ALYA-khairunnisa mengatakan...

Yup...makasih yach, dah mau mampir ke 'rumah cinta'-ku wkwkwk... btw, avatar kamu caem seperti aslinya...

MasNovanJogja mengatakan...

dimanakah letak ikhtiar? Bisa dijelaskan? thanks...:)

ALYA-khairunnisa mengatakan...

Sebelumnya, salam kenal mas reno,,,
maaf baru ditanggapi, baru sempat buka blog lagi. secara singkat dapat saya sampaikan bahwa ikhtiar itu letaknya pada setiap saat dari detak nafas kehidupan kita yang kita belum tahu apa yang akan terjadi dengan kita. sebagai contoh, dalam catatan yang ditulis di Lauh Mahfudz, mas Reno akan jadi orang kaya, tapi apa mas reno tahu sebelumnya? pastinya tidak kan?? maka disitulah letak ikhtiar.