Kamis, 20 November 2008

Luka Tak Berobat

Andai saja ada yang tau betapa sakitnya aku melewati semua ini…

mungkin tak ada lagi yang tega melukaiku

sedetik pun

Telah lama semua itu berlalu, tapi bekasnya tetap meninggalkan luka

Luka yang meradang dan kian meradang

Perih rasanya jiwa ini menanggung luka ini sendiri…

Luka yang ditoreh tegas oleh orang-orang yang seharusnya melindungi

Perih… karena luka itu ada di atas luka yang lain,

luka yang sama-sama tak terobati

Indah… aku melihat senyum kalian begitu indah

Tulus… melebihi ketulusan seorang kekasih sejati

Tapi sayang, ternyata semua itu hanya bayangan

Semu, seperti sinar pualam rembulan. Segera hilang, jika bersua fajar

Aku tidak pernah tahu, kalau aku pun pernah tersenyum manis di atas luka orang lain

Luka yang akhirnya melukaiku tanpa pernah aku sempat berkata sesuatu…

Jogjakarta, 3 November 2008

Tidak ada komentar: