Pernahkah anda merasa punya musuh dalam hidup ini? Mungkin ada yang mengatakan 'pernah', ada juga yang menjawab 'tidak pernah'. Ya, ini tentu saja jika yang dimaksud musuh adalah sesama manusia. Tetapi mari kita tengok kalam Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Q.S. Al A'raf (7): 22, "...Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua"
Ternyata semua manusia punya musuh, musuh itu adalah syaitan, sang penggoda sejati. Bersembunyi di balik segenap keinginan hati, sikap, dan sifat manusia. Senantiasa mengintai gerak-gerik, membisikkan keburukan ke dalam dada, dan mencari jalan untuk menggelincirkan manusia ke dalam dosa.
Menurut Ibnu Qayyim, syaitan memiliki langkah-langkah jitu untuk menjerumuskan manusia. Berikut adalah urutan setan dalam menggelincirkan manusia ke lembah kesesatan (Naudzubillahi min dzalik)
Pertama, sekuat tenaga berusaha menjerumuskan manusia ke dalam kekafiran dan kemusyrikan. Puncaknya adalah ketika seseorang dalam keadaan sakaratul maut, maka syaitan tak henti-hentinya membuat keraguan dalam hati manusia di saat-saat terakhirnya itu.
Kedua, berusaha menjadikan manusia terjatuh ke dalam perkara-perkara bid'ah. Perkara yang diada-adakan dalam agama, yang dikerjakan manusia tanpa petunjuk dari Allah maupun Rasul-Nya. Perkara bid'ah adalah sesat dan kesesatan tempatnya di neraka.
Ketiga, berusaha menjatuhkan manusia ke dalam perkara dosa-dosa besar. Beberapa contoh dosa besar adalah syirik (mempertuhankan sesuatu selain Allah), durhaka kepada orang tua, berzina, dan membunuh jiwa yang diharamkan.
Keempat, berusaha menjatuhkan manusia ke dalam perkara dosa-dosa kecil. Dosa ini sering disepelekan manusia. Padahal dosa kecil jika dilakukan terus-menerus juga bisa menjadi besar. Seperti: berbohong, bergunjing, memandang atau mengambil sesuatu yang bukan haknya.
Kelima, syaitan akan mendatangi manusia dari perkara-perkara yang mubah. Seperti: makan minum berlebihan atau tidur berlebihan.
Keenam, syaitan mengajak manusia mengerjakan amalan yang kurang afdhal (kurang penting) daripada yang afdhal (lebih penting). Seperti: seseorang yang lebih mendahulukan shalat sunnah daripada menjamu tamu. Sepintas lalu, mengerjakan shalat sunnah adalah perkara yang afdhal, tetapi jika dilakukan ketika kita kedatangan tamu, maka menjamu tamu tentunya lebih afdhal. Karena menjamu tamu hanya bisa dilakukan saat itu, sedangkan shalat sunnah bisa dilakukan dilain waktu. Misalnya, ketika tamu sudah pulang.
Demikianlah enam langkah-langkah syaitan dalam menjerumuskan manusia yang disampaikan oleh Ibnu Qayyim. Syaitan akan mengawali menggoda manusia dari langkah pertama, jika tidak berhasil, maka akan dilanjutkan dengan langkah kedua, demikian seterusnya sampai langkah terakhir. Nah, pada langkah ke-5 inilah orang-orang beriman mulai tergoda oleh bujuk rayunya. Ini adalah peringatan. Bukan berarti bahwa ketika kita mengaku beriman, lantas langkah pertama sampai langkah keempat tidak akan dilancarkan syaitan kepada kita. Sama sekali tidak, sepanjang kita masih hidup, syaitan akan senantiasa merayu manusia, membawanya pada racun kesesatan yang tiada tara.
Secara umum, syaitan punya dua jalan utama dalam menjerat manusia, yaitu dari jalan syahwat dan syubhat. Dan secara fitrawi, manusia pun memiliki penangkal yang kuat, di mana syahwat (nafsu) dapat ditundukkan dengan kesabaran, dan syubhat (keragu-raguan) dapat dilumpuhkan dengan ilmu. Allah menjaminkan Al Qur'an sebagai penawar ramuan syaitan tersebut,
Allah berkalam dalam Q.S. Yunus (10): 57
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman."
Maka jika kita ingin jauh dari godaan setan, biasakanlah berinteraksi dengan Al Qur'an.
Sebenarnya seperti apa setan menggoda orang-orang beriman? Sebagaimana kita ketahui, orang beriman adalah orang-orang yang senantiasa berusaha membersihkan hati dan perbuatannya dari campur tangan syaitan.
Berikut beberapa fenomena yang dilancarkan syaitan untuk menjerumuskan orang beriman adalah
Pertama, syaitan selalu berusaha menyusupkan persangkaan buruk terhadap sesama muslimin.
Sebagaimana kalam Allah dalam Q.S. An Najm (53) : 28
"Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuan pun tentang itu. mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan sedang Sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran."
Dan Q.S. Al Hujuraat (49): 12
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
Kedua, Membesarkan satu sisi dari syariat islam, dan mengorbankan sisi yang lain. Allah berkalam dalam Q.S. Al Baqarah (2) : 208
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu."
Ketiga, At Tasywif (nanti...nanti...nanti...).
Rasulullah telah bersabda, bahwa At Tasywif adalah salah satu dari bala tentara syaitan. Berapa banyak orang yang berniat melakukan amal shalih, tetapi gagal hanya karena kata nanti, nanti, dan nanti
Demikianlah, semoga kita bisa senantiasa berhati-hati dengan racun berbisa yang ditiupkan syaitan ke dalam diri kita. Teriring seuntai doa, semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk semakin giat mencari penawarnya, yaitu ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar