Kamis, 22 Mei 2008

Hadits Arba'in An Nawawi

Ikhwan wa Akhwat fillah rahimakumullah,

Alhamdulillah, sebagai perwujudan syukur atas setitik ilmu dari luasnya samedera ilmu Allah, saya berkenan menuliskan kembali beberapa untai hadits yang dinukil dari kitab Al Arba'in… untuk berbagi dan saling mengingatkan,,, semoga berkenan dan bermanfaat hadirnya…

Merupakan kesepakatan kaum muslimin bahwa As Sunnah (Al Hadits adalah sumber syari'at Islam kedua setelah Al Qur'an. Karenanya mempelajari hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam merupakan kewajiban sebagaimana mempelajari Al Qur'an. Salah satu kitab hadits yang sederhana dan para ulama menganjurkan untuk mempelajarinya adalah kitab Al Arba'in yang disusun oleh Imam Nawawi rahimahullah

Marilah kita tilik secara singkat keutamaan Sang penulis kitab Arba'in

Beliau adalah Imam Nawawi rahimahullah, memiliki nama lengkap Zakaria bin Syarif, seorang Imam besar ahli hadits. Beliau sangat terkenal dalam kezuhudannya terhadap dunia, memiliki banyak kekayaan berupa kitab. Beliau tidak menikah sebagaimana Ibnu Taimiyah, karena tidak ada yang mampu menyamai isteri pertamanya, yaitu 'ilmu. Beliau meninggal pada usia 54 tahun.

Kitab-kitab syarah (penjelasan) Arba'in di antaranya adalah

1. Syarah Ibnu Daqiq Al 'Ied

2. Syarah Ath Tha'yin Fii Syarhi Arbain, oleh Imam At Thufiy Al Hambali. Syarah ini ditekankan pada konsep bahasa dan fiqh

3. Jami'ul 'Ulum Wal Hikam, oleh Ibnu Rajab Al Hambali. Syarah ini sering disebut kitab terbaik

4. Syarah Al Arba'in An Nawawi. Oleh Al Allamah Syaikh Muhammad Hayat As Sindiy. Syarah ini tergolong lengkap namun membutuhkan syarah lain sebagai penunjang.

5. Syarah Al Arba'in Al Imam An Nawawi.

6. Syaikh Ismail Al Anshory. Seorang ulama hadits dari Madinah, menerangkan kosakata, membuat kesimpulan, dan faidahnya.

7. At Ta'liqaat Arba'in An Nawawi. Oleh Syaikh Al Utsaimin, syarah ini sangat ringkas

8. Al Wafii Fi Syarah Arba'in An Nawawi. Oleh DR. Musthafa Bugho dan Masyuddin Mas'ud. Syarah ini merupakan buku terbaik, terlengkap, paling sistematik.

9. Qawaid Wal Fawaid. Oleh Nazhim Sulthon. Merupakan kitab yang paling baik untuk dipilih.

Terjemahan Hadits Arba'in I

Dari 'Amirul Mu'minin Abu Hafsh 'Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu telah berkata: Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya setiap amal perbuatan itu hanyalah tergantung pada niat, dan sesungguhnya bagi setiap orang hanya memperoleh (sesuai) apa yang ia niatkan. Maka siapa yang hijrahnya menuju (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu ke arah (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya itu karena dunia yang ingin diraihnya atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu ke arah apa yang ia tuju". (Diriwayatkan oleh dua Imam ahli hadits: Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari dan Abu Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi dalam dua kitab shahih mereka yang merupakan kitab yang paling shohih di antara kitab-kitab hadits).

Penjelasan Hadits

A. Biografi Perawi Hadits

Metodologi kitab hadits dari Imam Nawawi yang berkaitan dengan perawi hadits (sahabat yang meriwayatkan hadits), yaitu nama lengkap perawi hadits hanya disebutkan pada hadits yang pertama dituliskan dalam kitab tersebut. Pada hadits-hadits berikutnya disebut nama kuniahnya saja, atau nama yang masyhur dari sahabat tersebut.

Hadits I ini diriwayatkan oleh 'Amirul Mu'minin Abu Hafsh 'Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu. Abu Hafsh berasal dari kata 'ayah dari singa' (bermakna seorang yang gagah dan kuat). Merupakan khalifah ke-2 setelah Abu Bakar As Siddiq, di tangannya umat islam mengalami zaman keemasan. Pada zaman jahiliyah, Umar merupakan pahlawan bagi kaum Quraisy. Beliau seorang yang berani sehingga ditakuti manusia, bahkan golongan jin dan syaithan. Umar senantiasa berkata benar, senantiasa mendapat ilham dari Allah, dan sangat kental sifat adilnya. Merupakan orang pertama yang menggunakan tahun hijriyah sebagai penanggalan bagi kaum muslimin. Beliau juga telah hijrah dan berjihad bersama Rasulullah. Beliau termasuk sahabat yang dijamin masuk surga oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

B. Makna Hadits

Setiap amalan yang dilakukan oleh seorang hamba, haruslah dengan niat. Tidak ada amalan tanpa didahului oleh niat. Amal itu bisa menjadi baik, buruk, diterima, ditolak, diganjar atau tidak tergantung kepada niatnya. Maka besar kecilnya nilai suatu amalan, dikembalikan kepada niatnya.

Para ulama mengatakan, maksud 'niat' adalah

- amalan itu dipandang karena memiliki niat

- amalan itu lahir karena adanya niat

- baik buruknya amalan, bergantung kepada niat

Terdapat pengulangan pada kalimat " menuju (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya" menunjukkan kemuliaan Allah dan Rasul-Nya

Tidak adanya pengulangan pada kalimat " hijrahnya itu karena dunia yang ingin diraihnya", menunjukkan kehinaan atas dunia.

Makna 'hijrah' secara bahasa adalah berpindah.

Makna 'hijrah' secara syar'i adalah berpindah dari negeri kafir ke negeri islam. Berpindah dari tempat yang penuh ketakutan ke tempat yang aman untuk melaksanakan syariat. Secara maknawi, dapat berarti meninggalkan apa saja yang dilarang oleh Allah atasnya.

C. Pelajaran Hadits

  1. Wajibnya menetapkan niat dalam seluruh amalan, karena termasuk bagian dari iman, yang merupakan amalan hati.
  2. Niat dapat membedakan pahala suatu amalan.
  3. Amalan yang baik terwujud dengan niat yang shohih. Perlu diingat, bahwa niat yang baik, tidak bisa menjadikan perkara yang mungkar menjadi baik.
  4. Ikhlas karena Allah menjadi syarat diterimanya suatu amalan.
  5. Amalan harus sesuai dengan sunnah, karena ia juga termasuk syarat diterimanya amalan.
  6. Baiknya tujuan tidak bisa menghalalkan segala cara.
  7. Wajibnya berhati-hati dari riya' dan sum'ah yang dapat merusak niat, di sinilah pentingnya senantiasa memperbaharui niat.
  8. Kewajiban Allah dalam memberikan ganjaran pahala amal bagi hamba-hamba-Nya
Wallahu a'lam

Tidak ada komentar: