Rabu, 23 Juli 2008

Parmelia acetabulum















Spesies ini merupakan jenis Lichenes, hasil simbiosis helotisme antara Fungi dan Alga. Diambil dari lahan perkebunan teh di puncak pegunungan Malino milik PT. Nittoh Malino Teh pada 21 Desember 2002 (Kolektor: Liana, A., 2002).

Berikut hierarki taksa spesies tersebut:

Regnum : Plantae

Divisio : Thallophyta

Sub Divisio : Lichenes

Classis : Ascolichenes

Ordo : Discomycetales

Familia : Discomycetaceae

Genus : Parmelia

Spesies : Parmelia acetabulum

(Tjitrosoepomo, G., 1998)

Pliizzz…

Seorang anak kecil tergopoh-gopoh menghampiri ibunya seraya berkata, “Ibu, apa nama lubang yang ada di depan rumah kita?”

Dengan tidak memerhatikan, ibunya menjawab, “Aku sibuk memasak, pergilah! Tanyakan pada ayahmu!”

Maka sang anak berlari menemui ayahnya dan bertanya, “Ayah, apa nama lubang yang ada di depan rumah kita?”

Ayahnya menjawab, “Aku sedang membaca Koran, pergilah! Tanya pada kakak perempuanmu!”

Lalu ia pergi menemui kakaknya seraya bertanya, “Kakak, apa nama lubang yang ada di depan rumah kita?”

Kakaknya menjawab, ‘Namanya sumur”

Setelah menemukan jawabannya, anak kecil itu langsung berkata, “Cepatlah tolong! Adik telah terjatuh ke dalam sumur itu!”

(DR. Aidh Al Qarni, Ibtasim)


Soko Guru Islam

Ikhwan Akhwat Rahimakumullah, pelajaran kita akan berlanjut pada hadits ke-3 dari kitab Arba’in An Nawawi. Hadits ini merupakan penjelasan tentang pondasi yang menyokong Islam. Berikut adalah terjemahan dari matan hadits tersebut;

Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhuma telah berkata: Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Islam dibangun di atas lima dasar: (1) bersaksi bahwa tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, (2) mendirikan shalat, (3) mengeluarkan zakat, (4) mengerjakan haji ke Baitullah, dan (5) puasa pada bulan Ramadhan.” Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.

  1. Biografi Perawi Hadits

Hadits ini merupakan hadits pertama yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar dalam kitab hadits ini. Hal ini dicirikan dengan penulisan lengkap nama perawi pada hadits di atas.

Nama lengkap beliau adalah Abdur Rahman Abdullah bin Umar bin Khaththab Al Quraisy Al Adawy. Lahir 10 tahun sebelum hijrah, lebih muda 11 tahun dari Abu Hurairah. Beliau banyak mengikuti peperangan bersama Rasulullah. Pada perang Uhud, beliau tidak diizinkan ikut serta oleh Rasulullah karena usianya yang masih sangat belia. Beliau merupakan tokoh kedua setelah Abu Hurairah dalam periwayatan hadits. Jumlah hadits yang beliau riwayatkan sebanyak 2630 hadits. Beliau wafat pada 73 H, saat banyak terjadi fitnah di tengah umat, di antaranya perang Jamal dan Shiffin, namun beliau lebih banyak menjauhi fitnah tersebut.

Beberapa keutamaan Abdullah bin Umar, beliau adalah seorang yang rajin beribadah sejak kecil, termasuk 7 shahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits, beliau juga sangat bersemangat dalam melaksanakan sunnah Rasulullah sampai pada perbuatan Rasulullah yang tidak diketahui maknanya.

  1. Pelajaran Hadits

  1. Hadits ini disebutkan kembali oleh Imam Nawawi Rahimahullah, sekalipun telah disebut pada hadits ke-2. Hadits ini menegaskan bahwa kelima hal tersebut merupakan soko guru bangunan Islam.

  2. Bahwa Islam adalah sebuah bangunan dan ke-5 rukunnya adalah tiang-tiangnya. Rukun I, persaksian kepada Allah dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Rukun II, menegakkan shalat dengan sebenar-benarnya. Rukun III, mengeluarkan zakat, untuk mensucikan harta. Rukun IV, mengerjakan haji ke Baitullah bagi yang mampu. Rukun V, berpuasa pada bulan Ramadhan. Jika kelima rukun Islam tersebut mampu dipenuhi, maka sempurnalah bangunan Islam pada diri seorang muslim.

Wallalu a’lam

Di Meja Redaksi


Hasil liputan udah lengkap, data, fakta, wawancara udah selesai dikejar. Tinggallah kini kebingungan terakhir saat akan menuangkan data-data itu menjadi sebaris berita. Mungkin butuh berlembar-lembar kertas, beberapa gelas kopi, juga berkali-kali hempasan nafas berat, untuk merangkai kata menjadi untaian kalimat bermakna. Tapi tenang aja, itu manusiawi kok, bukan kamu aja yang mengalami itu, aku juga begitu. Jika saat-saat seperti ini tiba, duduk berjam-jam di meja redaksi serasa tak berasa. Maka bangunlah, ambil wudhu, dan shalat. Seusai berdo’a mohon kemudahan, mulailah menulis, insya Allah tulisanmu akan menjadi buah karya yang layak dijamah pikiran segar manusia.
Nah, buat semua itu, tentunya kamu butuh pengetahuan awal tentang jenis-jenis berita liputan. Dari situ kamu bisa menggolongkan tulisan yang kamu buat termasuk aliran (sungai kaleee…) tulisan apa…
Jenis-jenis berita liputan
1.Straight News
Jenis berita ini hampir selalu ada pada koran yang terbit harian atau mingguan. Merupakan jenis berita hangat tentang suatu peristiwa, ditulis secara lugas dan up to date. Mutlak mengandung unsur 5W + 1H. Penulisan berita ini umumnya menggunakan pola piramida terbalik (kamu bisa membayangkan sebuah segitiga dengan alas berada di bagian atas). Pola ini dimaksudkan untuk memudahkan redaktur atau editor untuk mempersiapkan ruang bagi berita, apalagi jika ruang terbatas, berita dapat dipotong dengan mudah. Selain itu, wartawan juga akan mendahulukan informasi yang dinilai lebih penting dalam menuangkan berita.
Pola piramida terbalik dapat dilukiskan secara berturut-turut adalah sebagai berikut: judul berita, baris tunggal, teras berita (lead/intro),tubuh berita, dan akhir berita.
Penjelasan selengkapnya tentang pola di atas, berikut aturan main dan tips triknya akan dibahas pada edisi-edisi berikutnya. Pelan tapi pasti, kamu akan paham dengan aturan jurnalis yang satu ini.

2.Feature News
Sebagian orang menerjemahkan feature sebagai 'karangan bebas', ada pula yang menyebutkan 'cerita laporan'. Sebagian lain mengatakan, 'karangan' dengan syarat-syarat khusus yang bersifat non fiksi, yang bebas dari pendapat dan perasaan pribadi penulisnya. Bahkan ada juga yang menyebut feature sebagai jurnalisme sastra.
Julian Haris, dalam The Complete Reporter menuliskan, biasanya feature memberi penekanan pada segi 'human interest' atau daya tarik kemanusiaannya. Tulisan yang semata-mata berdasarkan ‘human interest’, tidak terikat pada tata penulisan baku dan kaku seperti yang berlaku dalam penulisan berita.
Sedangkan Mc. Kinney, wartawan Denver Post, menyebut feature adalah tulisan yang berada di luar semua tulisan yang pegangan utamanya 5W + 1H.
Umumnya feature dimaksudkan terutama untuk memberi hiburan, memberi pembaca bacaan yang sedap, rileks, dengan pengutaraan yang ringan. Semacam jeda setelah membaca berita yang berisi fakta-fakta keras mengenai politik, ekonomi, militer, bahkan kriminal.
Intinya, feature didefinisikan sebagai suatu artikel karangan yang lebih ringan dan umum tentang ‘human interest’ atau gaya hidup ketimbang straight news yang ditulis dari peristiwa yang masih hangat.
Pola penulisan feature juga dapat menggunakan piramida terbalik, tetapi hindari kalimat langsung yang lugas dan to the point. Upayakan menggunakan bahasa sastra, agar pembaca menikmati tulisan tersebut, hal ini dimaksudkan agar tulisan sesuai dengan gaya feature yang diinginkan.

3.Reportiz News
Berita yang satu ini sering didefinisikan sebagai ‘laporan perjalanan’. Penulisan berita secara runut atas suatu kegiatan mulai dari persiapan sampai berakhirnya kegiatan. Penulis berita ini dituntut memiliki kemampuan untuk menghidupkan bahasa, membawa pembaca pada suasana kejadian sebenarnya, membuat pembaca merasa terlibat dan terpikat untuk menyelesaikan bacaan tersebut. Mengingat berita ini berbentuk laporan, maka jika bahasa yang digunakan tidak diramu sedemikian rupa, maka akan terkesan menjemukan dan cepat ditinggalkan pembacanya.
Baik, itulah tadi ketiga jenis penulisan berita yang harus kamu ketahui, untuk menentukan jenis mana yang akan kamu gunakan untuk menulis hasil reportase kamu. Satu poin penting yang harus selalu kamu ingat dalam menulis berita, jangan pernah melibatkan emosi ataupun pendapat pribadi di dalamnya. Kalo kamu mau menuangkan ego kamu, bukan di sini tempatnya. Tahan…masih banyak jenis tulisan lain yang belum kita kupas jenisnya. Kamu masih ingat kan, di koran atau majalah biasanya ada kolom artikel, opini, esei, dan masih banyak kolom-kolom yang lain, mungkin di situ teriakan ego kamu bisa dimuat.
Nah, sampai di sini dulu, selamat mencoba, menulis…menulis…dan menulis

Jawabku Atas Pintamu

Jangan kau terbangkan mimpiku pada langit yang salah

Diantar badai, digulung ombak, ditemani bisu bahasamu

Tak kunistakan harapmu

Tuk jadikanku seorang seperti yang kau mau

Sungguh . . .

Berat kutanggung beban ini

Seberat aku menatap wajahmu

Aku hanya heran pada jiwaku

Mengapa jika aku enggan

Tak ku katakan saja tidak padamu

Aku tetap saja membiarkanmu berharap

Berharap bersama berlalunya hariku

Semoga cita kita sama

Meski di bumi yang lain, dengan warna yang lain


Butta Toa, 18 Juli 2008, 06:42, dalam harap ku menjawab . . .

Dialihbahasakan dari jiwa sang MenRisTek The Cabinet 45

Spesial buat komunitas Fermentasi ‘01

Kutunggu kesahmu di antara penatku

Kutunggu debatmu di tengah diamku

Kutunggu hadirmu di akhir egoku